Foto : Koleksi Pribadi |
Antara bekerja dan rezeki, bukanlah dua
hal yang selalu harus menjadi hukum sebab akibat, karena rezeki kadang
perlu kita tafakuri. Rasulullah pernah bersabda bahwa “Sesungguhnya
rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada
ajalnya.”
Imam Al Ghazali pernah mengucapkan bahwa
bisa jadi engkau tidak tau dimana rezekimu, namun rezekimu tau dimana
engkau. Jika rezeki itu ada dilangit maka Allah akan turunkan, jika
rezeki itu berada didalam bumi maka Allah akan perintahkan untuk muncul
supaya berjumpa dengan kita.
Rezeki itu punya perjalananya dan
perjalanan rezeki menuju kita terkadang lebih dahsyat. Sebagai contoh
sederhana adalah bagaimana Allah kirimkan makanan sebagai rezeki seekor
Cicak, semua yang dimakan cicak adalah binatang yang terbang, sedangkan
Cicak hanya bisa menempel di dinding. Namun ketika Allah sudah
perintahkan rezeki itu mendekat, maka dengan cepat mendekat.
Maka sudah jelas bahwa rezeki itu sudah
dijamin oleh Allah, sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, yang perlu
kita khawatirkan adalah pertanyaan atas rezeki itu sendiri. Rezeki yang
Allah berikan kepada kita itu digunakan untuk apa. Jadi yang terpenting
bukan punya apa, namun kita harus memiliki jawaban ketika rezeki Allah
itu datang, buat apa?
*Artikel ini dikutip dari: http://islamedia.id/salim-a-fillah-bekerja-itu-ibadah-rezeki-itu-urusanya-allah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar