Foto: Koleksi Pribadi Elysa_RA |
Celakakah orang-orang yang katanya ingin
menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja. Mengapa
celaka? Karena mood ini makhluk misterius. Datang tak diundang, pulang
tak diantar. Bisa datang kapan saja, dimana saja, dan dalam kondisi
apapun juga. Beruntung jika ketika ia bertandang, kita sedang siap dan
segera menulis hingga kelar berlembar-lembar tanpa jeda. Tapi, bagaimana
jika tidak? Apa yang akan terjadi kelak?
Celakakah orang-orang yang katanya ingin
menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja. Mengapa
celaka? Karena datangnya mood tak menentu. Seenaknya saja dia
menghampiri dan pergi lagi. Datang hari ini, tiga bulan kemudian baru
datang kembali. Kadang-kadang, ia malah datang setelah hampir setengah
tahun pergi. Kapan naskah akan selesai kalau begini? Mau nunggu mati?
Celakakah orang-orang yang katanya ingin
menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja. Iya kalau
moodnya datang dan tinggal berlama-lama menemani, hingga sebulan atau
dua bulan. Tapi jika tidak? Buku yang akan dibuat, hanya tinggal mimpi
yang entah kapan terealisasi. Hey, segeralah sadar diri!
Celakakah orang-orang yang katanya ingin
menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja. Jika tidak
ada mood tak menulis. Kalau ada mood, nulis juga sedikit dan tak
berarti. Kualitas yang dihasilkan juga mini atau malah kelas teri. Lah,
jika begini, kalian beneran bisa menghasilkan buku nanti? Duh, ngimpi
kali!
Celakakah orang-orang yang katanya ingin menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja.
Celakakah orang-orang yang katanya ingin menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja.
Celakakah orang-orang yang katanya ingin menjadi penulis, tapi hanya menulis ketika mood datang saja.
*Artikel ini dikutip dari: http://bang-syaiha.blogspot.co.id/2016/02/celakalah-orang-orang-yang-menulis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar